Postingan

Menampilkan postingan dari November 13, 2013

Pushkin, Di Pengujung Cinta

Cinta yang terpecah tiada henti,  karena tidak sabar menahan langkah kaki sehingga menjadi hancur Lupakanlah dia, air matamu hanya akan membasahi sayapmu,  hanya jika kau mau berbesar hati, Sebenarnya kapan pun kau terbang, hati ini sudah lama terluka . . .                      

Witing tresno jalaran soko kulino . . .

Setiap pertemuan selalu mempunyai cerita. Entah itu pertemuan yang bisa dianggap 'anugrah' atau dianggap sebagai 'pelajaran'. Sama seperti ketika aku melihatmu. Awalnya kita bertemu, entah apa maksud Tuhan, setelah melihatmu, aku memikirkanmu. Setelah melihat dan memikirkan mu, aku kira itu biasa. Tapi aku tahu ini bukan hanya sekedar pertemuan biasa karna ada suatu pagi dimana aku terbangun dengan sebuah nama di pikiranku. Namamu. Suka? mungkinkah? apa yang tidak mungkin di dunia. Tapi, terlalu banyak perbedaan diantara kita, dari segi umur, budaya, bahkan kita belum saling mengenal Jadi bagaimana mungkin aku menyukaimu? namun, aku menyadari satu hal, perbedaan bukanlah halangan untuk bersama. Bisa jadi perbedaan itulah yang menyatukan kita, atau mungkin menjadi penyebab yang memisahkan kita. Cinta tumbuh, karna terbiasa bersama. . . ungkapan inilah yang pas untuk saat ini, aku menyukaimu, karna aku terbiasa, terbiasa melihatmu, memikirkanmu,bertemu denganmu, bahka