Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 26, 2017

Aku takut Kau lupa

Tidak lagi aku bertanya kabar Tak juga kau mengabari Tidak lagi aku ingin tahu kau sedang apa Tak juga kau memberi tahu Tidak lagi sering berjumpa, apalagi bertegur sapa Tak juga kita berkomunikasi Tidak lagi kuucap cinta Tak juga ada tanya darimu untukku Tidak lagi ada keberanian diri untuk berucap rindu, Tidak lagi ada keteguhan hati untuk menyampaikan kasih, Tapi masih juga kata-kata tentangmu tak habis-habisnya kutuliskan disini. Semata-mata karena aku takut. Takut kalau kau lupa, masih ada aku di hatimu. Masih ada kau, selalu di nadiku.

Teriakan Wanita

Di malam-malam yang sunyi, Yang anginnya berhembus menusuk hingga ke tulang Masihkah kau mendengar? Mungkin ada wanita paruh baya yang menahan rindu pada anak yang merantau Matanya tak terpejam sampai cekungan hitam tampak di bawah matanya Khawatir gerangan di sebrang pulau masihkah seperti yang ada di ingatannya? Berharap pipi dengan semburat merah jambu itu, mata bulan sabit itu tetap lengkung karena senyumannya. Di rumah satunya, Menangis pilu seorang Ibu. Tak jauh anak dari pelukan. Namun sang anak tak henti-hentinya merengek bak ditinggal pergi sang Ibu. Sembilu hatinya melihat hujan yang tak kunjung reda itu. Mungkin juga, Ada seorang dara yang remuk jiwanya. Bukan perkara ditinggal kekasih, bukan juga sesak karena sepi. Kiranya sama seperti dua wanita tadi, ingin teriak tapi suara pun tak terdengar. Menjerit hatinya, meronta benaknya. Adakah yang mendengar? Masihkah kau mendengar? Dua puluh tujuh lalu masih bisa aku berlari mengetuk pintu, menangis sejadi