Untuk Jiwaku
Kau pernah berkata bahwa kau mencintaiku sebagai jiwa
Sejak saat itu pula aku percaya, bahwa jiwaku juga memilihmu
Jika kau bilang tawa itu palsu..
Tawa yang kau perlihatkan padaku tiga tahun ini palsu
Mungkin aku bisa percaya
Jika kau bilang tatapan itu palsu
Tatapan yang tertawa saat bertemu tatapanku itu palsu
Mungkin aku percaya jika itu semua dusta
Genggaman tanganmu yang hangat itu
Pelukan lembut yang menenangkan itu
Kecupan kasih sayang itu
Mungkin aku percaya kalau itu semua palsu
Tapi, maaf...
Detik-detik waktu itu tak pernah berkhianat
Menit-menit tawa dan tangis itu tak pernah berdusta
Kata mungkin palsu, tapi rasa tidak pernah semu.
Untuk jiwa yang mencintaiku selama lebih dari tiga tahun ini,
Untuk jiwa yang masih menyayangiku jauh di lubuk hatinya,
Angin dingin tak mampu membuatku beranjak pergi, seperti halnya ucapan pahitmu malam itu.
Tertanda,
Jiwa yang masih mencintaimu
Sejak saat itu pula aku percaya, bahwa jiwaku juga memilihmu
Jika kau bilang tawa itu palsu..
Tawa yang kau perlihatkan padaku tiga tahun ini palsu
Mungkin aku bisa percaya
Jika kau bilang tatapan itu palsu
Tatapan yang tertawa saat bertemu tatapanku itu palsu
Mungkin aku percaya jika itu semua dusta
Genggaman tanganmu yang hangat itu
Pelukan lembut yang menenangkan itu
Kecupan kasih sayang itu
Mungkin aku percaya kalau itu semua palsu
Tapi, maaf...
Detik-detik waktu itu tak pernah berkhianat
Menit-menit tawa dan tangis itu tak pernah berdusta
Kata mungkin palsu, tapi rasa tidak pernah semu.
Untuk jiwa yang mencintaiku selama lebih dari tiga tahun ini,
Untuk jiwa yang masih menyayangiku jauh di lubuk hatinya,
Angin dingin tak mampu membuatku beranjak pergi, seperti halnya ucapan pahitmu malam itu.
Tertanda,
Jiwa yang masih mencintaimu
Komentar
Posting Komentar